Pengertian Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan adalah konsep-konsep yang berhubungan satu
sama lain. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu wilayah tertentu dalam
waktu yang tertentu pula, , dan berkemungkinan akan terbentuknya
suatu masyarakat di wilayah tersebut. Demikian pula hubungan antara masyarakat
dengan kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang merupakan kebudayaan
adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang
dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak
didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan
merupakan hubungan yang saling menentukan.
- Penduduk adalah orang-orang yang mendiami suatu tempat atau wilayah
tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah
tertentu pula
- Masyarakat adalah suatu kehiduoan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu,
yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena
memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur
kehidupannya. Hal yang terpenting dalam masyarakat adalah pranata sosial,
tanpa pranata sosial kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin
dilakukan secara teratur. Pranata sosial adalah perangkat peraturan yang
mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara
perseorangan maupun secara kelompok.
- Kebudayaan adalah hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan
teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma
dan nilai untuk mengatur kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir
dan kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
Keterkaitan
Antara Masyarakat, Penduduk, dan Kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu
sama lainnya.
Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan
ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling
berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan –
peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang
menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek
moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya
waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak
dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk
melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi
sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat )
tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman
dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat
yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden.
Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka
telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk
melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan
berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok
tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian
Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya
berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya
sendiri.
Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka ragam,
mulai dari peralatan, bahasa, lagu, bangunan – bangunan, hingga berbagai macam
upacara adat. Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan benda – benda tua
yang terbuat dari batu – batu alam dan tulang – tulang binatang. Alat – alat
tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan
tumbuhnya peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat
tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai
mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan
yang lebih jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman
sebelumnya. Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar
kini mulai menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang
berkembang pada zaman ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa
pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan
hanya dari segi kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga
kepada adat istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak
sekali karya seni berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang
bercorak hindu maupun budha yang di bangun pada zaman ini.
Zaman madya ditandai dengan masuknya agama Islam. Agama Islam menyebar dengan
cepatnya menyebar di Indonesia. Agama Islam juga memberikan pengaruh yang cukup
besar bagi perkembangan kebudayaan di Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru
bagi perkembangan bangunan – bangunan dan karya seni maupun sastra di
Indonesia.
Zaman baru di mulai sejak masuknya pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini
zaman baru masih berlangsung. Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus
berlangsung. Zaman baru membawa pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari
gaya hidup, cara berpakaian, bentuk bangunan dan lain – lain. Kebudayaan yang
berasal dari luarpun tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur
dengan kebudayaan asli Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang
baru.
Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu
tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara
memiliki kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk
berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan
hidupnya.
Pengertian Masalah Sosial dan Jenis Masalah Sosial dalam Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara
unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok
sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan
gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau
masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai
dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah
sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial
dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus
seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat,
dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara
lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Rumusan Angka Kelahiran
Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari
suatu populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara
matematika, angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n
adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat
penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk
menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak
melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi). Indikator lain untuk mengukur
tingkat kehamilan yang sering dipakai: tingkat kehamilan total – rata-rata
jumlah anak yang terlahir bagi tiap wanita dalam hidupnya. Secara umum, tingkat
kehamilan total adalah indikator yang lebih baik untuk tingkat kehamilan
daripada CBR, karena tidak terpengaruh oleh distribusi usia dari populasi.
Tingkat kehamilan cenderung lebih tinggi di negara yang ekonominya kurang
berkembang dan lebih rendah di negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi.
Pengertian Angka Kelahiran
Kelahiran adalah
ekspulsi atau ekstraksi lengkap seorang janin dari ibu tanpa memperhatikan
apakah tali pusatnya telah terpotong atau plasentanya masih berhubungan. Berat
badan lahir adalah sama atau lebih 500 gram, panjang badan lahir adalah sama
atau lebih 25 cm, dan usia kehamilan sama atau lebih 20 minggu. Angka
kelahiran adalah jumlah kelahiran per 1000 penduduk.
Dinamika Penduduk
Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke
waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran,
kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun
ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk
suatu daerah dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan penduduk yang minus berarti jumlah penduduk
yang ada pada suatu daerah mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak
hal. Pertumbuhan penduduk meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan
penduduk dari luar ke dalam lebih besar dari jumlah kematian dan perpindahan
penduduk dari dalam ke luar.
Pyramid Penduduk Muda, Pyramid Penduduk
Stasioner, dan Pyramid Penduduk Tua
• Piramida penduduk
Struktur piramida penduduk :
a. Sumbu vertical untuk distribusi umur
b. Sumbu horizontal untuk menyatakan jumlah penduduk
c. Horisontal kiri untuk laki-laki dan horizontal
kanan untuk perempuan.
Jenis-jenis
Piramida penduduk
a. Piramida penduduk muda/expansive
Piramida penduduk muda menggambarkan jumlah penduduk
muda lebih besar dari pada jumlah penduduk tua, sehingga tergambar mengerucut
berbentuk kukusan. Contoh : piramida penduduk Negara Indonesia.
b. Piramida penduduk sedang/stasioner
Piramida penduduk ini menggambarkan jumlah penduduk
muda seimbang dengan jumlah penduduk tua, sehingga tergambarkan seperti kotak
biasa atau mendekati kotak. Contoh : Swedia.
c. Piramida penduduk tua/constrictive
Piaramida penduduk tua menggambarkan jumlah penduduk
tua lebih besar daripada jumlah penduduk muda sehingga tergambarkan seperti
kukusan terbalik. Dalam Negara yang mengalami piramida ini terjadi penurunan
jumlah penduduk. Contoh : Amerika serikat.
< • Sex ratio Sex ratio : perbandingan antara
jumlah penduduk laki-laki terhadap 100 orang wanita. Sex ratio = Jumlah
penduduk laki-laki : Jumlah penduduk perempuan X 100 A.
*Persebaran Penduduk
Persebaran penduduk atau disebut juga
distribusi penduduk menurut tempat tinggal dapat dibagi menjadi
dua kategori yaitu persebaran penduduk secara geografis dan persebaran penduduk
secara administratif, disamping itu ada persebaran penduduk menurut klasifikasi
tempat tinggal yakni desa dan kota. Secara geografis, penduduk Indonesia
tersebar di beberapa pulau besar dan pulau-pulau atau kepulauan. Secara
administratif (dan politis), penduduk Indonesia tersebar di 33 propinsi, yang
mempunyai lebih dari 440 kabupaten dan kota.
*Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)
adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan
jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64
tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio
Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
1. Rasio
Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan
jumlah penduduk umur 15 - 64 tahun.
2. Rasio
Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas
dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun
Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya
dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih
tergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu,
penduduk berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah
melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja
yang dianggap sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa
besar jumlah penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak
terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis
penduduk dari sisi demografi.
Kegunaan rasio ketergantungan (dependency
ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat
menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau
negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator
demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio
menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang
produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah
menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif
untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
* 7 Unsur Kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Daoed joesoef(dalam soeroso, 1987 antara lain
menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sekaligus segenap pengtahuan (episteme)
pilihan hidup (eksistensi) perasaan (estetika) kemauan (etika) dan praktek
komunikasi (relasi ) manusia . koentjaraningrat (1994:2) kemudian lebih merinci
unsur kebudayaan universal dalam tujuh unsur
yaitu :
1. Sistem
religius dan upacara keagamaan
2. Sistem
kemasyarakatan
3. Sistem
pengtahuan
4. Sistem
bahasa
5.
Sistemkesenian
6. Sistem mata
pencaharian
7. Sistem
teknologi dan peralatan
*Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan
menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
- Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang
berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan
sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud
kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk
tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan
buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
- Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat
diamati dan didokumentasikan.
- Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa
hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud
kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain.
Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada
tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
*Pertumbuhan & Perkembangan
Kebudayaan
Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada
di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan
sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang
dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun
persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang
terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya
apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang
ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil
pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari
kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya
nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia
atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran
budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat
ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara
intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi.
Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi
antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah
dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi
kebudayaan.
Ciri berkembangnya globalisasi
kebudayaan
1. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
2. Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses
suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
3. Berkembangnya turisme dan pariwisata.
4. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
5. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain
lain.
6. Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
*4 Macam Norma Menurut Kekuatan Pengikatnya
dan contohnya
Macam-macam norma yang ada di masyarakat antara
lain:
1. Norma agama adalah suatu
norma yang berdasarkan keyakinan seseorang, norma ini bersifat mutlak yang
mengharuskan manusia taat kepada ajaran agamanya dan bila melanggar sanksinya
dirasakan di dunia ataupun di akhirat. Misalnya, norma/akidah yang ada dalam
agama Islam tentang Rukun Islam dan Rukun Iman yang harus benar-benar ditaati
oleh pemeluknya. misalnya :
a. Melaksanakan Shalat adalah Rukun Islam pertama bagi
umat Islam
b. Kepercayaan umat Hindu tentang adanya reinkarnasi
yaitu adanya kelahiran kembali setelah meninggal sesuai dengan karmanya sewaktu
hidup di dunia.
2. Norma kesusilaan
berdasarkan pada hati nurani manusia/ahklak manusia bersifat universal, hanya
sanksi norma kesusilaan bersifat relatif sesuai situasi dan kondisi
masyarakatnya termasuk agama yang dianut oleh masyarakat sangat menentukan.
Misalnya, pengutukan terhadap penghianatan, perselingkuhan suami-istri dan
sebagainya.
3. Norma kesopanan adalah
norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku di masyarakat seperti cara
berpakaian, pola pergaulan, dan sebagainya. Norma ini sifatnya relatif dan
antara daerah satu dengan daerah lain berbeda, contoh:
a. Apabila pergi ke suatu pesta harus berpakaian
pantas
b. Memberikan sesuatu menggunkaan tangan kanan, dan
sebagainya.
4. Norma kebiasaan (habit)
merupakan hasil proses dari perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dalam
bentuk sama sehingga menjadi pola. Jadi apabila orang di dalam masyarakat
melakukan sesuatu yang tidak biasa dilakukan anggota masyarakatnya dianggap
aneh/berperilaku menyimpang, misalnya:
a. Kebiasaan mengadakan selamatan untuk bayi yang baru
lahir
b. Pulang kampung (mudik) di hari lebaran, dan
lain-lain.
*8 Pranata Sosial yang Ada di Masyarakat
Sementara menurut Koentjaraningrat, jenis pranata sosial terdiri atas 8
jenis, yaitu sebagai berikut :
1) Pranata kekeluargaan ialah pranata yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan. Misalnya, pelamaran,
perkawinan, poligami, pengasuh anak, dan perceraian.
2) Pranata ekonomi ialah pranata yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup, memproduksi, menimbun, dan mendistribusi harta dan
benda. Misalnya, pertanian, peternakan, pemburuan, industri, koperasi, dan
penjualan.
3) Pranata pendidikan ialah pranata yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan penerangan dan pendidikan manusia supaya menjadi
anggota masyarakat yang berguna. Misalnya, pengasuhan anak-anak, pendidikan
rakyat, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pemberantasan buta huruf,
pendidikan agama, pers, dan perpustakaan umum.
4) Pranata ilmiah ialah pranata yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan ilmiah manusia dan menyelami alam semesta. Misalnya, metode
ilmiah dan penelitian pendidikan ilmiah.
5) Pranata keindahan dan rekreasi ialah pranata yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia menyatakan rasa keindahan dan untuk
rekreasi. Misalnya, seni rupa, seni suara, seni gerak, seni drama,
kesusastraan, dan olahraga.
6) Pranata keagamaan ialah pranata yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau dengan
alam gaib. Misalnya, mesjid, gereja, doa, kenduri, upacara keagamaan, penyiaran
agama, pantangan, dan ilmu gaib.
7) Pranata pemerintahan ialah pranata yang bertujuan
untuk mengatur kehidupan berkelompok secara besar-besaran atau kehidupan
bernegara. Misalnya, pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepartaian,
kepolisian, dan ketentaraan.
8) Pranata
kesehatan jasmaniah ialah pranata yang bertujuan untuk mengurus kebutuhan
jasmani manusia. Misalnya, pemeliharaan kecantikan, pemeliharaan kesehatan, dan
kedokteran.
Individu, Keluarga dan Masyarakat
Individu, Keluarga dan Masyarakat

pada dasarnya manusia adalah makhluk Sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri
ataupun menyendiri. karena dalam kehidupannya manusia selalu di hadapkan pada
kenyataan untuk selalu memenuhi kebutuhannya yang jelas hal tersebut harus ada
interaksi antara manusia satu dengan manusia lainnya, karena manusia memiliki
naluri untuk berhubungan dengan orang lain yang disebut “Gregariousness”.
Manusia sebagai makhluk individu bukan berarti manusia yang hidup sendiri tanpa
orang lain, tapi manusia senagai makhluk individu bisa diartikan bila tingkah
polahnya bersifat spesifik dari dalam dirinya bukan lagi mengikuti tingkah
polah khalayak ramai atau umum. Seorang manusia pastinya akan menyingkirkan
sifat keindividuannya apabila dia sedang berinteraksi dengan manusia lainya
dalam kelompok. Dalam perkembangannya manusia sebagai makhluk individu selalu
berhadapan dengan konflik, karena tingkah lakunya selalu ataupun ada yang
bertentangan dengan peranan yang dituntut kelompok/masyarakat.
Pertumbuhan individu pastinya melalui proses perkembangan dan pertumbuhan lahir
maupun batin, pertumbuhan ini tujuannya kearah yang lebih maju, lebih dewasa.
akan tetapi pertumbuhan itu tergantung dari beberapa faktor
1. Faktor keturunan dari individu itu sendiri yang dibawanya sejak lahir
2. Faktor lingkungan, dimana tempat seorang individu banyak melakukan interaksi
dengan individu lain
3. Faktor pembawan lahir dan juga faktor lingkungan, keduanya merupakan yang
paling berperan
Adapun tahap-tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi
* Masa vital yaitu dari usia 0 tahun sampai 2 tahun
* Masa estetik dari usia 2 tahun sampai 7 tahun
* Masa intelektual dari usia 7 tahun sampai 14 tahun
* Masa sosial dari usia 13/14 tahun sampai 20/21 tahun
Keluarga adalah unit satuan terkecil dalam masyarakat yang setiap hari
melakukan interaksi. keluarga sering disebut Primary Group, karena dalam dari
sinilah seorang individu bisa menghasilkan berbagai macam bentuk kepribadian.
Adapun fungsi-fungsi keluarga yaitu
1. Funsi biologis
2. Fungsi pemeliharaan
3. Fungsi Ekonomi
4. Fungsi Keagamaan
5. Fungsi Sosial
Masyarakat adalah bisa dikatakan gabungan-gabungan dari berbgai macam keluarga
dan berbagai macam kelompok. contohnya kita mengenal masyarakat kota,
masyarakat desa, dan lain sebagainya.
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapat digolngkan menjadi
1. Masyarakat sederhana, dalam lingkungan masyarakatnya pola pembagian kerja
cenderung dibedkan menurut jenis kelamin
2. Masyarakat maju, memilki berbagai aneka ragam kelompok sosial atau lebih
dekenal dengan organisasi
* Masyarakat non industri, pada tingkat ini bisa dibedakan dua kelompok yaitu
kelompok primer dan kelompok sekunder. kelompok primer lebih erat dan lebih
akrab dibandingkan kelompok sekunder karena dalam kelompok msekunder pembagian
kerjanya berdasarkan kemampuan jadi bisa dibilang ada unsur terpaksa dalam
melakukan peranannya
* Masyarakat industri, contohnya tukang roti, tukang sepatu, tukang dagang, dan
lain-lain
Senjatinya manusia sebagi makhluk individu, manusia dalam keluarga dan manusia
dalam masyarkat terjadi keterkaitan dalam hal interaksinya dalam kehidupan
bermasyarakat, itulah kenapa manusia tidak dapat hidup menyendiri atau individu
KEBUDAYAAN HINDU DAN BUDHA
Pada abad ke-3 sampai dengan ke-5 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke
pulau jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari
pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam
masyarakat. penganut hinduisme maupun budhisme melahirkan karya-karya budaya
yang bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir
maupun seni sastra. relief-relief yang diabadikan dalam candi-candi di jawa
tengah ataupun jawa timur. Candi-candi yang dimaksud diantaranya candi
borobudur, mendut, prambanan, kalasan, badut, kidal, jago, singasari, disekita
kota malang, candi panataran dan siwa disekitar kota Blitar.
KEBUDAYAAN ISLAM
Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh
para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran
agama islam pada abad itu berada di pulau jawa yang sebenarnya masuk ke
Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15. suatu bukti bahwa
awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota
Gresik. Pada abad ke-15,berkembanglah negara-negara pantai, adalah negara
Malaka di semenanjung Malaka, negara Aceh di ujung pulau Sumatra, negara Banten
di jawa Barat, negara Demak di pesisir utara jawa tengah, negara Goa di
sulawesi selatan. Dalam proses perkembangannya negara tersebut yang
dikendalikan oleh pedagang-pedagang kaya dan golongan bangsawan kota-kota
pelabuhan, dan telah menganut ajaran Islam.
Didaerah-daerah yang belum amat terpengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam
mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah yang
bersangkutan. misalnya di Aceh, Banten, sulawesi selatan, sumatra Timur,
sumatra barat, dan pesisir kalimantan.
KEBUDAYAAN BARAT
Awal kebudayaan barat masuk ke Indonesia ini ketika kaum kolonialisme/penjajah
manggedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan
dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan
pemerintahhan kolonialisme Belanda, tanah air Indonesia telah dijajah selama
350 tahun. Dipusat kekuasaan pemerintah Belanda muncul bangunan-bangunan dengan
gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, di ktoa-kota pusat pemerintahan
terutama di jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku Berkembang dua lapisan sosial.
Lapisan sosial pertama, terdiri dari kaum buruh dari berbagai lapangan
pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. Dalam lapisan sosial ini bahasa
Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.
Kebudayaan Eropa yang masuk kedalam kebudayaan Indonesia, ialah agama
Katolik dan agama kristen protestan. Agama-agama tersebut biasanya disiarkan
dengan segnaja oleh organisasi-organisasi penyiaran agama( missie untuk agama
Katolik dan Zending untuk agama kristen) yang semuanya bersifat swasta.
mengalami pengaruh agama kristen, daerah itu antara Irian jawa, maluku tengah
dan selatan, sulawesi utara dan tengah, nusa tenggara timur dan pedalam kalimantan.
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Opini umum menyatakan kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian
bangsa yang bersangkutan. Nilai dan sistem kaidah berisikan harapan-harapan
masyarakat, perihal perilaku yang pantas. sifat-sifat kepribadian yang berakar
dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat dapat
dikukuhkan sebagai hukum adat.. Di laur itu ciri-ciri kepribadian suatu
kelompok masyarakat/bangsa, juga tercermin dalam penampilan sikap hidup
sehari-hari.